Batas Akhir Sholat Isya

Nyuwun sewu, bade tangklet.

Mohon penjelasan masalah batas akhir sholat isya' berserta dalil yang melandasinya. Ada yang setengah malam (jam 12), ada yang sepertiga malam terakhir, ada yang bilang sampai menjelang subuh.

Matur nuwun.

Jawaban Dr.H.M.Dawud Arif Khan

Alhamdulillah, memang ada beberapa pendapat tentang waktu shalat Isya. Adapun menurut madzhab Syafi'i dan juga jumhur Ulama (kebanyakan ulama), waktu Isya' adalah sejak hilangnya syafaq (awan) yang berwarna merah hingga terbitnya fajar shadiq (masuk waktu Shubuh).
Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW: "Tidaklah tidur itu menjadi tafrith, namun tafrith itu bagi orang yang belum shalat hingga datang waktu shalat berikutnya." (HR Imam Muslim)

Pertama, bila melihat pada ungkapan tidur, maka itu menggambarkan waktu malam di mana shalat yang ada adalah Isya'. Hingga datang waktu shalat berikutnya, artinya hingga datang waktu Shubuh.
Kedua, bila dipandang sebagai ungkapan umum, maka batas akhir setiap shalat adalah masuknya waktu shalat berikutnya, kecuali untuk shalat Shubuh (yang batas waktu akhirnya adalah terbitnya matahari), karena untuk shalat shubuh batas akhirnya disebut secara spesifik oleh Rasulullah SAW.

Adapun pendapat yang mengatakan bahwa batas waktu akhir shalat Isya adalah tengah malam (sekitar jam 12-an atau lebih sedikit) adalah tidak tepat. Pendapat ini didasarkan pada hadits dari Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash bahwa Rasulullah bersabda: “..... dan akhir dari waktu shalat Isya adalah sampai dengan pertengahan malam.” (HR Imam Muslim). Ada juga hadits dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah bersabda: “....Dan akhir dari waktu shalat Isya adalah setelah mencapai sepertiga malam .” (HR Imam Tirmidzi dan Abu Dawud)

Mengapa tidak tepat? Pertama, karena adanya dalil yang pertama di atas bahwa batas akhir shalat itu adalah masuknya waktu shalat berikutnya, kecuali Shubuh.

Kedua, ada hadits dari Aisyah ra. berikut ini: ”Pada suatu malam, Nabi saw mengakhirkan sholat hingga sebagian besar malam telah berlalu dan hingga penghuni masjid sudah tidur. Kemudian beliau saw keluar dan sholat, lalu berkata : ’Sesungguhnya ini adalah waktunya, seandainya tidak memberatkan atas umatku’ ”. (HR. Muslim)

Hadits ini dengan jelas dan gamblang menunjukkan bahwa Rasulullah justru melakukan shalat Isya' di waktu yang oleh pendapat kedua dikatakan sudah lewat waktu shalat Isya'. Kedua, tidak mungkin waktu utama shalat sekaligus adalah waktu akhir shalat, karena secara umum shalat di awal waktu itu lebih baik.

Karena itu, pengertian hadits dari Abdullah bin Amr bin Ash dan Ibnu Abbas, menurut jumhur Ulama (bukan apa kata kita lho) adalah batas waktu yang bersifat ikhtiyari, yakni pilihan. Adapun waktu jawaz (boleh mengerjakan) adalah hingga menjelang terbitnya fajar shadiq (masuk waktu shubuh).
Jadi bila seseorang shalat Isya’ pada beberapa menit menjelang masuknya waktu shubuh, tetap sah dan masih dalam waktu Isya, namun bukan pilihan yang baik. Hal ini sesuai dengan keumuman kaedah bahwa shalat di akhir waktu itu memang tidak baik.

Wa Allah A'lam

(Dikutip dengan perubahan seperlunya dari milis khusus anggota IMAN)


Artikel ini dipersembahkan oleh Unit Knowledge Management AL-IMAN (www.fajarilmu.net)

0 Response to "Batas Akhir Sholat Isya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel