Mengapa Sifat Wajib Allah Hanya Berjumlah 20

Pada acara Latihan Dasar Pemantapan Aswaja sekitar akhir bulan November 2010 yang lalu, Ustadz Bukhori Muslim (kalau tidak salah nama, beliau temannya Pak Dawud) dari LDNU PBNU memberikan materi mengenai pengenalan Nahdlatul Ulama. Di akhir acara, beliau menyisakan sebuah pertanyaan yang belum sempat dijawab karena waktu yang sangat terbatas.

Inti dari pertanyaannya adalah mengapa Allah hanya disifati sebanyak 20 sifat wajib bagi Allah? Apakah Allah tidak boleh disifati lebih dari 20 sifat wajib bagi Allah? Padahal nama Allah dalam Asmaul Husna saja ada 99 nama tetapi para ulama hanya mengajarkan sifat wajib bagi Allah ada 20 saja.

Mohon penjelasan dari rekan-rekan sekalian dan para ustadz. Terima kasih.

(Fafan, 2010)

Jawaban dari Ustadz Muh Dularif

Sifat-sifat yang dimiliki oleh Allah, baik 20 sifat wajib beserta 20 sifat mustahil, serta 1 sifat jaiznya, sebagaimana yang dipelajari dalam kitab-kitab dasar aqidah ahlussunnah wal jamaah, bukanlah berfungsi sebagai pembatasan akan "identitas" dari Allah SWT.

Dimunculkannya ajaran tersebut terutama difungsikan bagi kita supaya terhindar dari salah paham dalam memahami dan mengenal Allah SWT.

Jawaban dari Ustadz Ichsan Nafarin

Sifat Allah itu tidak terbatas pada sifat 20 itu, sifat 20 itu adalah sifat yang "wajib" artinya harus dimiliki Allah.

Jika suatu dzat yang dianggap Tuhan tetapi tidak memiliki sifat 20 tersebut maka sudah pasti "Tuhan" yang dimaksud bukanlah Allah Rabbul 'Alamin sehingga dia dikatakan kafir karena ber"Tuhan" selain Allah.

Atau jika ada orang yang mensifati Allah tapi bertentangan atau tidak memenuhi kriteria sifat wajib itu maka "Allah" yang ia maksud itu adalah keliru (salah alamat) sehingga ia menjadi kafir karena ternyata Tuhannya itu bukanlah Allah.

Sedang sifat mustahil itu mengikuti sifat wajibnya, karena jika sesuatu itu wajib terjadi maka hal sebaliknya mustahil terjadi.

Dan sifat jaiz mencakup seluruh sifat yang mungkin dimiliki Allah tetapi tidak harus sifat itu selalu ada. Sebagai contoh Ar-Rahman, memang Allah Maha Pengasih tetapi tidak menghalangi Allah untuk menimpakan siksa kepada yang dikehendaki-Nya. Hal ini berbeda dengan pandangan mu'tazilah yang berpandangan Allah wajib berbuat baik kepada mahluk-Nya. Allah memang Al-Hadi tetapi Allah hanya memberi petunjuk kapada yang dikehendakinya. Kalau seluruh sifat itu dikategorikan wajib, akan membingungkan saat kita membaca ayat bahwa Allah itu Rahmaan tetapi di lain ayat Allah itu Syadiidul 'Iqaab.

Dan sifat Allah dan Rasul yang 50 ('Aqaid 50) tidak berarti meniadakan sifat yang lain melainkan memberi pembatas mana sifat yang harus ada (wajib), mana sifat yang tidak boleh ada (muhal/mustahil), mana sifat yang bisa ada bisa tidak (jaiz). Pemahaman akan Sifat Allah dan Rasulnya, akan berpengaruh pada pemenuhan rukun iman yang konsekuensinya adalah beriman atau kafir.

(Dikutip dengan perubahan seperlunya dari milis khusus anggota IMAN)


Artikel ini dipersembahkan oleh Unit Knowledge Management AL-IMAN (www.fajarilmu.net)

0 Response to "Mengapa Sifat Wajib Allah Hanya Berjumlah 20"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel