Kurang Rakaat Sholat
Assalamualaikum.
Untuk para Guru, kami mohon pencerahan.
Apa yang harus dilakukan ketika kita selesai Sholat, terus kita sadar benar bahwa sholat yang telah kita kerjakan kurang rokaatnya? Karena pernah dengar kita harus menambah rokaat dan menyempurnakannya, tetapi ada yang berpendapat (teman) tidak usah karena itu rahmat.
Mohon diberikan pencerahan yang gamblang. Bagaimana teknisnya dan yang terpenting dasar yang menguatkan tindakan tersebut?
(Ali Imron, September 2009)
Tanggapan Syaichudin
Wa alaikumsalaam.
Berhubung soalnya ditujukan kepada para guru, jadi saya tidak menjawab, cuma mengomentari saja., hehe
Setahu saya, kalau rakaat kurang kita wajib mengulang sholat lagi karena rukunnya tidak terpenuhi. Jadi secara keseluruhan sholatnya batal.
Hal ini beda dengan hal selain rukun, seperti syarat wajib, seperti suci dari hadast dan najis.
Tanpa sengaja waktu sholat kita nginjek tahi cicak basah, sampai sholat selesai kita baru tahu kalau ada tahi cicak di kaki kita. Keadaan ini ga mewajibkan kita mengulang sholat kita lagi.
Tapi kalau rokaat yang kurang, setahu saya harus ngulang, bahkan kalau kita ragu-ragu waktu sholat dhuhur , udah rakaat tiga atau empat, maka kita ambil rakaat tiga, dan ditambah sujud sahwi pada akhir sholat. jadi yg bisa saya ambil adalah, lebih aman lebih rakaatnya dpd kurang, klo kurang yg ngulang.
Maaf jawabannya cuman kek gini, maklum, belum guru..hehehehheee
Tanggapan Nazil Fuadi
Saya juga ikut komentar, semoga para guru bisa meluruskan jika pendapat saya salah.
Kejadian seperti itu pernah saya alami. Setelah salam, saya baru tersadar bahwa rokaatnya kurang sehingga saya menambah 1 rokaat kekurangan tersebut dan sujud sahwi 2 kali sebelum salam.
Jawaban Ustadz Ichsan Nafarin
Apa yg disampaikan pak Nazil sudah sangat tepat, dan sebagai koreksi komentarnya Udin malah tampak ada keanehan.
Apabila rukun ditinggalkan tdk sengaja entah satu rukun atau banyak bahkan sampai bbrp rakaat tidaklah membatalkan shalat dan hanya diwajibkan mengganti rukun atau rakaat tsb dgn memperhatikan faktor rukun tartib. Rukun2 dan rakaat yg sudah ia lakukan sebelumnya telah sah karena dilakukan sempurna disertai pemenuhan syarat sahnya, karenanya tdk perlu diulang dan hanya ditambahkan yg kurang.
Sebaliknya, jika seseorang tdk memenuhi syarat sah sholat spt suci hadats dan najis, madep kiblat, masuk waktu, tutup aurat maka sesempurna apapun rukun dilakukan tetap tdk sah dan tak dihitung karena tdk memenuhi syarat sahnya. Karenanya wajib utk diulang.
Jadi, contoh kasus udin nginjek tai cicak jelas sekali harus mengulang. Hanya saja jika udin sbg imam, bila najis itu tersembunyi tempatnya maka hanya si imam yg wajib mengulang, sedang makmum tdk wajib mengulang, sama halnya jika imam kentut gak bilang2 sampai akhir shalat.
(Dikutip dengan perubahan seperlunya dari milis khusus anggota IMAN)
Untuk para Guru, kami mohon pencerahan.
Apa yang harus dilakukan ketika kita selesai Sholat, terus kita sadar benar bahwa sholat yang telah kita kerjakan kurang rokaatnya? Karena pernah dengar kita harus menambah rokaat dan menyempurnakannya, tetapi ada yang berpendapat (teman) tidak usah karena itu rahmat.
Mohon diberikan pencerahan yang gamblang. Bagaimana teknisnya dan yang terpenting dasar yang menguatkan tindakan tersebut?
(Ali Imron, September 2009)
Tanggapan Syaichudin
Wa alaikumsalaam.
Berhubung soalnya ditujukan kepada para guru, jadi saya tidak menjawab, cuma mengomentari saja., hehe
Setahu saya, kalau rakaat kurang kita wajib mengulang sholat lagi karena rukunnya tidak terpenuhi. Jadi secara keseluruhan sholatnya batal.
Hal ini beda dengan hal selain rukun, seperti syarat wajib, seperti suci dari hadast dan najis.
Tanpa sengaja waktu sholat kita nginjek tahi cicak basah, sampai sholat selesai kita baru tahu kalau ada tahi cicak di kaki kita. Keadaan ini ga mewajibkan kita mengulang sholat kita lagi.
Tapi kalau rokaat yang kurang, setahu saya harus ngulang, bahkan kalau kita ragu-ragu waktu sholat dhuhur , udah rakaat tiga atau empat, maka kita ambil rakaat tiga, dan ditambah sujud sahwi pada akhir sholat. jadi yg bisa saya ambil adalah, lebih aman lebih rakaatnya dpd kurang, klo kurang yg ngulang.
Maaf jawabannya cuman kek gini, maklum, belum guru..hehehehheee
Tanggapan Nazil Fuadi
Saya juga ikut komentar, semoga para guru bisa meluruskan jika pendapat saya salah.
Kejadian seperti itu pernah saya alami. Setelah salam, saya baru tersadar bahwa rokaatnya kurang sehingga saya menambah 1 rokaat kekurangan tersebut dan sujud sahwi 2 kali sebelum salam.
Jawaban Ustadz Ichsan Nafarin
Apa yg disampaikan pak Nazil sudah sangat tepat, dan sebagai koreksi komentarnya Udin malah tampak ada keanehan.
Apabila rukun ditinggalkan tdk sengaja entah satu rukun atau banyak bahkan sampai bbrp rakaat tidaklah membatalkan shalat dan hanya diwajibkan mengganti rukun atau rakaat tsb dgn memperhatikan faktor rukun tartib. Rukun2 dan rakaat yg sudah ia lakukan sebelumnya telah sah karena dilakukan sempurna disertai pemenuhan syarat sahnya, karenanya tdk perlu diulang dan hanya ditambahkan yg kurang.
Sebaliknya, jika seseorang tdk memenuhi syarat sah sholat spt suci hadats dan najis, madep kiblat, masuk waktu, tutup aurat maka sesempurna apapun rukun dilakukan tetap tdk sah dan tak dihitung karena tdk memenuhi syarat sahnya. Karenanya wajib utk diulang.
Jadi, contoh kasus udin nginjek tai cicak jelas sekali harus mengulang. Hanya saja jika udin sbg imam, bila najis itu tersembunyi tempatnya maka hanya si imam yg wajib mengulang, sedang makmum tdk wajib mengulang, sama halnya jika imam kentut gak bilang2 sampai akhir shalat.
Artikel ini dipersembahkan oleh Unit Knowledge Management AL-IMAN (www.fajarilmu.net)
0 Response to "Kurang Rakaat Sholat"
Posting Komentar